CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 19 September 2014

tentang

Pemuja senja
Setia menanti siluet indah  mempesona
Duduk terdiam
Tenggelam dalam khayal masing-masing saat perlahan bulatan orange itu kembali ke sangkarnya
Tanpa dikomando
Tatapan kita beradu, tersenyum simpul penuh makna

Dulu memang aku penikmat hangatnya

Tapi tak lagi ketika senja banyak bercerita tentangmu
Sedang tak bisa menikmati bayangmu
Pandangnya yang teduh jadi angkuh
Konyol memang, hanya karna ku tak bisa merengkuhmu karna batasan daya
Aku jadi mengabaikannya
Mau dikata apa, jika yang ku rasa demikian adanya

Aku tak bisa lagi menikmatinya
Bukan tak bisa
Namun   “enggan”
Bukankah malam lebih tenang


0 komentar:

Posting Komentar